Ciputat Sekarang, 10
Juni 2013 :
Sebuah Coretan : Ramdhany
Satu
hari menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) HMI Ciputat (10/06), ada beberapa
hal yang seharusnya menjadi pe`er dan
evaluasi kita bersama. Mengembalikan
lagi posisi Ciputat sebagai pusat khazanah intelektual, mungkin itu suatu
harapan yang ideal dan mulia. Akan tetapi jika seandainya kita bercermin kepada
realitas yang terjadi sekarang,yang terasa adalah kejumudan intelektual yang sedang menjerat cabang ini.
Tidak
bisa dipungkiri, semangat dan kesadaran kader untuk menjadi insan akademis,
pencipta dan pengabdi sangat minim. lingkar-lingkar kajian sepi tak ubah
seperti pasar tradisional yang berdampingan dengan pusat jajanan tradisional. forum-forum
diskusi tidak lagi diminati. tradisi menulis di kalangan mahasiswa tidak ada
ke-khas-an tersendiri, terkecuali
hanya sebatas memuaskan gairah dan hasrat dosen dengan menyiapkan tugas kuliah berupa
makalah yang itu pun mereka buat dengan begitu instan. penelitian ilmiah (riset) hanya menjadi pekerjaan rumah
bagi mereka yang mempunyai kepentingan di dalamnya.
Moment
Konfercab dalam pandangan sebagian banyak kader hanya sebatas ritual politis
semata. Di dalamnya berkumpul para elit yang haus akan kekuasaan dan jabatan. pencitraan,
lobi-melobi, tarik menarik, gesekan bahkan politik transaksional menjadi hal
yang lumrah. Gagasan serta idelasisme untuk sementara mereka tinggalkan, hitungan
matematis menjadi dasar kebenaran dan kemenangan.
Mungkin
kita sedang berada dalam zaman kegelapan (dark
ages). cahanya pengetahuan dan rasionalitas tak lagi dijunjung tinggi.
tidak ada lagi sebuah pedoman yang menjadi rujukan. Konstitusi hanya menjadi
teks mati, mission hanya bualah belaka dan NDP diposisikan sebagai ideologi semu.
Kenyataan
praktis tidak berbanding lurus dengan realitas teoritis. tidak terjadi
keseimbangan dalam tubuh HMI ini. kritik hanya dijadikan alat untuk menyerang
lawan, meski apa yang ia tuntut tidak berlandaskan atas argumentasi yang logis.
Jika
seandainya Konfercab kali ini hanya dijadikan moment politis semata, lantas tak
usah kita berharap untuk menghidupkan kembali “ruh” ke-Ciputat-an dengan tradisi intelektualnya yang dahulu sempat
menggegerkan HMI se-Indonesia.
Inilah
Ciputat sekarang, Bukan dulu dan bukan esok hari. Lantas Biarlah kita melebur
bersama waktu. Wallahu a`lam
#Save-Ciputat
#Save-Perkaderan #Save-Konfercab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar