Kamis, 13 Juni 2013

MEMPERTANYAKAN ULANG INDEPENDENSI LAPMI

MEMPERTANYAKAN ULANG INDEPENDENSI LAPMI
@abdull_chaniago

Ciputat- Konferensi Cabang (Konfercab) HMI Cabang Ciputat ke-44 resmi ditutup  tepat pada pukul  01.00 WIB (13/06). Asep Sholahuddin terpilih sebagai Formatur untuk periode 2013/2014 dengan perolehan 17 suara mengungguli rivalnya Doni  yang hanya mendapatkan 13 suara.

Konfercab merupakan pesta demokrasi semua komisariat. Ada beberapa hal yang menarik yang perlu diperhatikan terkait dinamika yang terjadi di Konfercab tersebut, yakni peranan media pers.

Pada tabloid ruang (Edisi V/ Juni 2013) yang dikeluarkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) menyampaikan beberapa berita dan artikel yang berkaitan erat dengan konfercab.

Jika penulis boleh  menilai, entah ini secara objektif maupun subjektif, Lapmi saat ini tidak independen lagi. Lapmi tidak dapat lagi menyandang nama besar HMI, karena Lapmi tidak lagi berkesesuaian dengan asas independensi HMI maupun pers. Lapmi seolah milik salah satu kelompok dan sarat akan kepentingan.

Hal ini terindikasi dari dibagikannya tabloid Ruang tepat di saat pembukaan konfercab. Kemudian, indikasi lainnya adalah di dalam tabloid tersebut terdapat artikel salah satu calon kandidat formatur. Judul artikel “Menuju Perbaikan HMI Cabang Ciputat; Refleksi Seorang Kader” senada dengan judul dan isi dari makalah yang disampaikan pada saat debat kandidat.

Dalam tradisi politik praktis, hal ini disebut sebagai sosialisasi pencitraan. Yakni, disaat konfercab diramaikan oleh anggota HMI dari seluruh komisariat Ciputat, salah satu calon mensosialisasikan makalahnya dalam bentuk artikel pada tabloid ruang dengan mengatasnamakan Lapmi.


Idealnya, bagi penulis, media massa itu seharusnya menjadi sebuah wadah untuk mendistribusikan informasi secara proporsional, tidak memihak, dan bersikap objektif. pers harus menghindari hal-hal yang berbau politis agar dapat mengakomodir semua kalangan dan dapat menjadi wadah milik bersama, yaitu HMI Ciputat.

1 komentar: